JAKARTA - Setelah sempat terhenti selama beberapa pekan, maskapai Fly Jaya bakal kembali melayani penerbangan Bandara Notohadinegoro Jember–Halim Perdanakusuma Jakarta. Penerbangan perdana dijadwalkan mulai 11 November 2025 mendatang dengan harga tiket yang sedikit lebih mahal dibanding sebelumnya.
Penetapan rute ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Bupati Jember Muhammad Fawait dan PT Surya Mataram Nusantara, perusahaan Fly Jaya. "Penerbangan Jember–Jakarta ditetapkan sebagai rute permanen untuk memperkuat konektivitas udara dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah," ujar Fawait.
Menurut Bupati yang akrab disapa Gus Fawait, kehadiran maskapai di rute Jember–Jakarta penting untuk memudahkan investor menanam modal di Bumi Pandalungan. Hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi lokal dan membuka peluang usaha baru.
Dampak Ekonomi dan Strategi Harga Tiket
Gus Fawait menilai keberadaan bandara yang aktif sangat strategis untuk menarik investasi dan menekan angka kemiskinan ekstrem. Dengan akses transportasi udara yang lancar, para pelaku bisnis dan investor dapat lebih efisien melakukan mobilitas.
Untuk periode November hingga Desember, harga tiket akan mengalami penyesuaian agar biaya operasional penerbangan tetap terkendali. "Insyallah pada Januari 2025, kami akan lakukan intervensi supaya harga tiketnya bisa kembali murah, seperti sebelumnya," tambah Fawait.
Selain itu, pemerintah daerah memberikan subsidi sebagian biaya operasional agar penerbangan tetap berkelanjutan. Maskapai Fly Jaya berupaya mengelola keuangan sebaik mungkin untuk menjaga stabilitas harga tiket dan kualitas layanan.
Ary Mercyanto, Deputi Komersial Direktur PT Surya Mataram Nusantara, mengatakan pihaknya akan menambah fasilitas refueling di Bandara Notohadinegoro Jember. Hal ini bertujuan meningkatkan efisiensi operasional sehingga daya angkut dari Halim Perdanakusuma ke Jember bisa meningkat.
Fasilitas dan Konektivitas Udara untuk Daerah
Penambahan fasilitas refueling diharapkan menekan biaya operasional penerbangan Jember–Jakarta. Langkah ini juga akan mendukung kelancaran jadwal penerbangan, sehingga maskapai dapat melayani penumpang dengan lebih optimal.
Menurut Ary, koordinasi antara Pemkab Jember dan maskapai harus berjalan lancar agar rute permanen ini bisa beroperasi tanpa hambatan. “Agar apa yang kami lakukan bersama Pemkab Jember berjalan baik, tanpa halangan apapun,” tutur Ary.
Konektivitas udara yang membaik diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara signifikan. Dengan akses yang lebih cepat, investor dan pelaku usaha memiliki peluang untuk meningkatkan investasi dan aktivitas bisnis di Jember.
Selain itu, hadirnya penerbangan permanen memberikan kemudahan bagi masyarakat Jember yang ingin bepergian ke Jakarta. Warga kini memiliki opsi transportasi udara yang lebih efisien dibanding menggunakan jalur darat yang membutuhkan waktu lebih lama.
Penetapan rute Jember–Jakarta sebagai penerbangan permanen juga sejalan dengan upaya pemerintah daerah mendorong pariwisata. Dengan konektivitas udara yang baik, potensi wisata di Jember dapat dikenal lebih luas dan menarik wisatawan dari berbagai daerah.
Selain investasi dan pariwisata, rute ini juga membantu meningkatkan distribusi barang dan logistik. Peningkatan frekuensi penerbangan memungkinkan pengiriman produk lokal lebih cepat sampai ke pasar Jakarta dan sekitarnya.
Maskapai dan pemerintah daerah menekankan pentingnya pelayanan yang profesional agar penumpang merasa nyaman. Upaya ini termasuk penambahan fasilitas bandara, pengaturan jadwal yang teratur, dan efisiensi operasional penerbangan.
Fly Jaya pun menyiapkan strategi jangka panjang untuk memastikan rute Jember–Jakarta tetap kompetitif. Selain efisiensi biaya, maskapai juga menekankan kualitas layanan agar menarik minat penumpang dan investor.
Dengan hadirnya penerbangan reguler, pemerintah daerah berharap mobilitas orang dan barang menjadi lebih cepat. Hal ini berdampak langsung pada peningkatan pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan akses masyarakat ke fasilitas kota besar.
Konektivitas udara yang lancar juga mendukung penanganan darurat atau logistik strategis. Misalnya, saat ada kebutuhan medis atau distribusi barang penting, transportasi udara menjadi solusi cepat dibanding jalur darat.
Pemerintah daerah dan maskapai sepakat untuk memantau kondisi pasar secara berkala. Penyesuaian harga tiket di Januari 2025 akan dilakukan berdasarkan permintaan penumpang dan biaya operasional agar tetap terjangkau.
Dengan dukungan fasilitas tambahan dan subsidi operasional, rute Jember–Jakarta diharapkan menjadi solusi transportasi yang efektif. Hal ini menegaskan komitmen Pemkab Jember untuk memperkuat konektivitas dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Penerbangan ini menjadi simbol penting bagi pembangunan infrastruktur transportasi lokal. Maskapai dan pemerintah daerah bersinergi untuk memberikan layanan optimal bagi masyarakat, investor, dan pelaku usaha.